Dalam membuat aplikasi tentunya bukan hanya membutuhkan masukan (input)
dan keluaran (output). Namun aplikasi yang dibuat juga
harus dapat memproses secara tepat data yang pengguna inputkan sehingga diharapkan dapat
menampilkan output informasi yang tepat pula.
Untuk memproses data tersebut, dibutuhkan adanya
prosedur yang tepat yang perlu dibuat yang merupakan suatu intruksi
yang harus atau tidak harus dilakukan oleh komputer. Di dalam pemrograman,
instruksi yang kita tuliskan dalam bentuk kode bahasa pemrograman,
tentunya tidak harus dilakukan semua secara berurutan tetapi program
harus bisa memilih apa yang harus dilakukan oleh komputer ketika menemui
suatu kondisi khusus yang memerintahkan komputer untuk melakukan atau
mengabaikannya.
Java mempunyai tiga macam struktur kontrol yaitu struktur berurutan
(sequence structure), struktur penyeleksian (selection structure), dan
struktur perulangan (repetition structure). Setiap program Java yang
kompleks dibentuk dengan mengkombinasikan struktur berurutan, struktur
penyeleksian, dan struktur perulangan.
Normalnya, pernyataan program dieksekusi satu demi satu sesuai urutan ketika pernyataan ditulis di program. Eksekusi semacam ini dinamakan dengan eksekusi berurutan (sequential execution). Namun demikian, seringkali kita akan dihadapkan pada situasi dimana harus menyediakan pernyataan alternatif untuk dieksekusi. Dengan adanya pernyataan alternatif ini, pernyataan berikutnya yang dieksekusi kemungkinan bukan pernyataan sesuai urutan ketika ditulis di program. Proses seperti ini disebut pemindahan kontrol (transfer of control). Java menyediakan beberapa pernyataan untuk maksud ini yaitu pernyataan if, if … else, nested if, switch, dan ekspresi bersyarat (conditional expression). Jenis pernyataan yang memungkinkan pemindahan kontrol disebut juga selection statement.
Java juga menyediakan pernyataan perulangan untuk mengontrol berapa kali pernyataan atau blok pernyataan program dieksekusi. Misalnya, Anda ingin menampilkan nama sebanyak empat puluh kali. Tanpa menggunakan pernyataan perulangan, System.out.println(“Aristo Khairan”); Anda harus ditulis sebanyak empat puluh kali, suatu cara yang membosankan. Dengan menggunakan pernyataan perulangan, komputer dapat diminta untuk menampilkan nama berulang kali tanpa harus menulis pernyataan berulang kali pula. Java menyediakan tiga macam pernyataan perulangan untuk maksud ini yaitu pernyataan while, do-while, dan for.
Normalnya, pernyataan program dieksekusi satu demi satu sesuai urutan ketika pernyataan ditulis di program. Eksekusi semacam ini dinamakan dengan eksekusi berurutan (sequential execution). Namun demikian, seringkali kita akan dihadapkan pada situasi dimana harus menyediakan pernyataan alternatif untuk dieksekusi. Dengan adanya pernyataan alternatif ini, pernyataan berikutnya yang dieksekusi kemungkinan bukan pernyataan sesuai urutan ketika ditulis di program. Proses seperti ini disebut pemindahan kontrol (transfer of control). Java menyediakan beberapa pernyataan untuk maksud ini yaitu pernyataan if, if … else, nested if, switch, dan ekspresi bersyarat (conditional expression). Jenis pernyataan yang memungkinkan pemindahan kontrol disebut juga selection statement.
Java juga menyediakan pernyataan perulangan untuk mengontrol berapa kali pernyataan atau blok pernyataan program dieksekusi. Misalnya, Anda ingin menampilkan nama sebanyak empat puluh kali. Tanpa menggunakan pernyataan perulangan, System.out.println(“Aristo Khairan”); Anda harus ditulis sebanyak empat puluh kali, suatu cara yang membosankan. Dengan menggunakan pernyataan perulangan, komputer dapat diminta untuk menampilkan nama berulang kali tanpa harus menulis pernyataan berulang kali pula. Java menyediakan tiga macam pernyataan perulangan untuk maksud ini yaitu pernyataan while, do-while, dan for.
Berikut penjelasan sedikit mengenei dua jenis Struktur Kontrol yang dapat kita buat di dalam pemrograman
Java yaitu :
- Kontrol Percabangan, yaitu struktur kontrol yang memerlukan sebuah atau beberapa kondisi sebelum menjalankan program lainnya. Jika telah memenuhi suatu kondisi, maka pernyataan di dalam kondisi yang sesuai tersebut akan dijalankan. Jika tidak, maka akan mencari kondisi lainnya yang sesuai di dalam kontrol percabangan. Dan jika masih tidak ditemukan kondisi yang sesuai di dalam percabangan tersebut, maka akan dilanjutkan ke instruksi berikutnya di luar percabangan jika ada, dan akan berhenti jika tidak ada kondisi yang sesuai. Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan dalam pemrograman java antara lain if, if-else dan switch.
KontrolPercabanganBentuk Instruksiifif (kondisi) {
PernyataanJikaMemenuhi;}atauif (kondisi) {
PernyataanJikaMemenuhi1;PernyataanJikaMemenuhi2;. . . .}if-elseif (kondisi) {
PernyataanJikaMemenuhi1;PernyataanJikaMemenuhi2;. . . .}else{
PernyataanJikaTidakMemenuhi1;
PernyataanJikaTidakMemenuhi2;. . . .}switchswitch (switch_ekspresi) {
case nilai1 :
pernyataan; // jalankan instruksi
break; // hentikan
case nilai2 :
pernyataan; // jalankan instruksi
break; // hentikan
case nilai3 :
pernyataan; // jalankan instruksi
break; // hentikan
default:
pernyataan; // jalankan instruksi
break; // hentikan
} - Kontrol Perulangan, yaitu struktur kontrol yang menangani sebuah instruksi yang dilakukan berulang-ulang hingga suatu kondisi terpenuhi. Blok instruksi perulangan akan diulang secara terus-menerus hingga suatu kondisi terpenuhi. Dalam perulangan, harus terdapat sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan tersebut terhenti, karena jika tidak, maka perulangan akan melakukan blok instruksi tersebut secara terus-menerus tanpa henti, yang akan menyebabkan kesalahan program. Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan dalam pemrograman JAVA antara lain for, while dan do-while.
Kontrol
Perulangan
|
Bentuk Instruksi
|
for
|
for(inisialisasi;kondisi;TahapEkspresi){
pernyataan1;
pernyataan2;
. . . .
}
|
while
| while(boolean_ekspresi){
pernyataan1;
pernyataan2;
. . . .} |
do-while
| do{
pernyataan1;
pernyataan2;
. . . .}while(boolean_ekspresi) |
PENULISAN ALGORITMA
Perlu diketahui bahwa algoritma bukan bahasa pemrograman, sehingga setiap orang dapat membuat notasi algoritmik (notasi-notasi deskriptif) yang berbeda. Notasi algoritmik, bukan notasi baku bila dibandingkan dengan bahasa pemprograman, yang dibuat merupakan notasi yang mudah dibaca dan dimengerti untuk menghindari terjadinya kekeliruan.
Simbol Bagan Alir.
Bagan alir (flowchart) adalah rangkaian simbol-simbol yang
menjelaskan langkah-langkah sebuah proses. Bagan alir program (program
flowchart) berbeda dengan bagan alir sistem (system flowchart). Bagan
alir program lebih terperinci dan menyangkut langkah-langkah proses
program dari awal sampai akhir. Bagan alir sistem hanya menggambarkan
arus data dari sistem. Simbol-simbol yang digunakan di bagan alir
program dan bagan alir sistem ada yang sama dan ada pula yang berbeda.
Beberapa simbol bagan alir program dapat digunakan untuk memahami
struktur kontrol program lebih mudah. Berikut ini adalah simbol-simbol
yang pada umumnya digunakan di bagan alir program:
Sebuah program sederhana dapat dengan mudah dibuat tanpa bantuan
bagan alir. Bagan alir akan bermanfaat dan membantu apabila digunakan
untuk pengembangan program aplikasi skala besar yang melibatkan lebih
dari satu orang.
Pseudo-code
Ilmuwan komputer menyukai menuliskan algoritma agar lebih praktis yaitu notasi pseudo code. Pseudo code (pseudo berarti semu atau tidak sebenarnya) merupakan notasi yang mirip dengan notasi bahasa pemprograman. Pseudo code merupakan campuran antara bahasa alami (natural) dengan bahasa pemprograman. Kemudahan menggunakan pseudo code adalah kemudahan menkonversikan (mentralisasi) ke nota bahasa pemprograman karena terdapat korespondin (hubungan yang saling terkait) antara setiap pseudo code dengan notasi bahasa pemprograman.
Pedoman yang perlukan diketahui bagaimana menyusun pseudo code yang digunakan adalah
Pseudo-code
Ilmuwan komputer menyukai menuliskan algoritma agar lebih praktis yaitu notasi pseudo code. Pseudo code (pseudo berarti semu atau tidak sebenarnya) merupakan notasi yang mirip dengan notasi bahasa pemprograman. Pseudo code merupakan campuran antara bahasa alami (natural) dengan bahasa pemprograman. Kemudahan menggunakan pseudo code adalah kemudahan menkonversikan (mentralisasi) ke nota bahasa pemprograman karena terdapat korespondin (hubungan yang saling terkait) antara setiap pseudo code dengan notasi bahasa pemprograman.
Pedoman yang perlukan diketahui bagaimana menyusun pseudo code yang digunakan adalah
- Notasi dipakai untuk memberikan nilai ke suatu variabel.
- Setiap pernyataan atau suatu perintah yang dapat berdiri sendiri akan ditulis dalam sebuah baris tersendiri.
- Setiap variable (nama yang digunakan untuk menyimpan data yang dapat diubah-ubah) akan ditulis dengan awalan huruf.
- Tipe data majemuk atau disebut tipe data rekaman (tipe data yang dapat mengandung beberapa data dengan nama yang berbeda-beda ).
- Indentasi (penjorokan ke kanan) digunakan untuk menuliskan pernyataan yang berada dalam suatu struktur blok.
- Symbol // digunakan untuk menyatakan komentar (keterangan yang ditujukan untuk pembaca algoritma, tidak ditujukan untuk proses oleh komputer).
- Notasi masukkan ( ) dan tampilkan ( ) secara berurutan mewakili perintah untuk memperoleh masukan dan menyajikan keluaran.
- Nilai logika yang dapat dipakai untuk membandingkan pernyataan dan logika yang akan memberikan suatu hasil apakah bernilai benar atau salah.
- Bentuk menyatakan model penulisan untuk menangani struktur selesai.
Referensi
http://erfan2040.blogspot.com/2012/10/memahami-struktur-kontrol-pada.htmlhttp://ayadesain.wordpress.com/2009/05/24/struktur-kontrol-java/
http://www.termasmedia.com/2012-05-29-02-56-17/java/209-struktur-kontrol-java-dan-simbol-bagan-alir-flowchart.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar